WHAT’S HOT NOW

ads header

Business

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Featured Post

Pendaftaran Pesta Siaga

  Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk Pramuka yang memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, ta...

Cari Blog Ini

Unordered List

Popular Posts

Life & style

Games

Sports

Refleksi Hidup


Ketika Kata Tak Lagi Bermakna
(catatan hati Mbah Goeroe Lereng Merapi)

Kala kutermenung di hening malam
Kupandang diri di hadapan cermin
Teringat detik-detik terakhir
Terasa duka di jiwa
Nafsu berburu juara
Ketika keadilan sudah tak bersinggah
Tautan kasih Tuhan berpindah

Nafsu adalah pertanda kehidupan
Tapi hidup jangan menuruti nafsu
Kita dikaruniai hati dan jiwa

Biarlah mereka melaju dengan keculasan
Biarkan mereka bangga dengan fatamorgana
Biarkan mereka larut dalam hingar bingar kegembiraan
Biarkan mereka menggadaikan moral
Biar…
Biarkan…
Biarkanlah…
Jangan tentang
Jangan tantang
Lebih baik doakan
Agar saudara kita segera insyaf dan sadar

Kita bukan mereka
Kita masih konsisten
Kita tetap istiqomah

Kita bukanlah kata
Yang tiap bait berubah makna
Tiap hari berubah arti

Saudaraku,
Ketika kau
kau yang di sana
menunjuk hidungku dan  bertanya
“Apa yang kalian punya?”
Ketahuilah
Kami  punya kemenangan
Kami  punya hati
Kami  punya anak yang kami percaya
Kami  punya warga yang masih  percaya
Kami  punya segalanya

Rekanku sahabatku
Jangan larut dalam rana
Jangan jatuh dalam duka
Tugas kita masih berjuta
Tunas bangsa menunggu kita
Untuk mengantar generasi muda
Bekal memperbaiki masa depan bangsa


Mari satukan tekad
Bersama gali inspirasi
Bergandeng tangan raih prestasi
Bongkar semua yang kita miliki
Ayo bangkit Indonesiaku…!
Jayalah Merah Putihku...!


# Biru Studio, 15 April 2013 * al manshurin GM

JANGAN TAKUT BER-INTERNET!

INTERNET MERUSAK MORAL? 




Hayo, siapa bilang internet merusak moral? Tergantung siapa yang menggunakan dong. Ibarat pisau bermata dua tentunya. Pisau itu bisa membunuh orang yang memegangnya kalau orang itu tidak menggunakan dengan baik, tapi kalau pisau itu digunakan sesuai dengan fungsinya pasti akan mendapatkan banyak sekali manfaat di dalamnya. 
Internet (kependekan dari interconnection-networking) secara harfiah adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking. 
OK, kembali laptop! 
Anggapan sebagian orang yang menyebut internet merusak moral harus diklarifikasi / tabayun kembali.. Internet kalau didalami ternyata banyak sekali manfaatnya. Contoh kecil: sekarang ini sedang booming situs jejaring social,, baik madein Amrik seperti Twitter dan  Facebook, ataupun yang buatan local seperti ayobai, smaboy, dsb. 
Dengan adanya jejaring tsb, tua,muda,pejabat,karyawan,tukang becak,tukang pijat dan hampir semua kalangan menggunakanya. Kita bisa menyambung tali silaturahim yang sudah lama terputus. Sesama alumni yang sudah terpisah dapat berinteraksi serta bernostalgia bersama lagi. 
Beberapa manfaat internet di antaranya: 

1. Memperluas Wawasan Dan Ilmu Pengetahuan 

2. Sebagai sumber tambahan pelajaran yang belum di mengerti di sekolah 

3. Melatih siswa supaya mengetahui cara-cara penggunaan komputer: 

4. Sebagai sarana komunikasi 

Dan tentu masih banyak sekali contoh yang lain yang tidak bisa saya sebutkan one by one. 

Singkat saja intinya internet itu kalo sudah tau manfaaatnya ternyata banyak manfaatnya! (Selain dampak negatifnya yang pasti juga menyertainya) 

Jika Alloh Ridho, Semua Menjadi Mudah


RIDHO ROBBI DI DALAM RIDHO ORANG TUA

Wahai kawan semua
Adik serta kakak
Kita sayang ibu bapak
sayang  semuanya

ibu yang mengasuh
bapak yang bekerja
keduanya tak kenal lelah
juga tak putus asa

sayangi keduanya
sopan santun bicara
jangan pernah membantah
nanti tak masuk surga

ibu –bapak ridho
Alloh pun kan ridho
Jika ibu-bapak marah
Alloh pun akan murka


Saya mendengar lagu ini pertama kali dari istri saya. Lagu  anak yang sering dilantunkan dalam TPA ini, sarat makna dan pesan. Hal inilah yang harus kita tanamkan dalam diri kita dan anak-anak kita.
Rosulullah bersabda, “Hai, orang-orang Muhajir dan Ansor, barang siapa yang mengabaikan ibunya, maka berat laknat Allah, Malaikat dan manusia semua! Allah tidak menerima ibadah wajib dan sunahnya, kecuali dia bertaubat kepada Allah Yang Maha Agung lagi Luhur dan berbuat baik dan mencari ridho ibu. Ridho Allah yang Maha Agung lagi Luhur di dalam ridho ibu dan murka Allah Yang Agung sesebutannya didalam murka ibu.”

Kawan, masih ingatkah "Kisah Alqomah" atau malah belum pernah mendengarnya? 

Alqomah, Ampunan Sang Ibu di Detik Terakhir Hidupnya


Alkisah, Alqomah adalah  seorang yang ahli ibadah di zamannya. Suatu ketika Alqomah sakit sangat parah, maka istrinya mengutus seseorang agar memberitahu pada Nabi Muhammad SAW bahwa Alqomah dalam keadaan sakaratul maut, dan agar Nabi menalkin dengan  lafadz tauhid (la ilaha illallah ). 
Nabi yang mendapat laporan tersebut, kemudian mengutus Amar, Bilal, dan Shuhaib.
“Sesampaimu di sana ,ajari  dia lafadz tauhid!” Nabi bersabda pada tiga sahabat tersebut.
Ketiganya lalu datang pada Alqomah dan mereka berbuat seperti perintahNabi , tapi betapa terkejutnya mereka, lisan Alqomah seperti terkunci tak kuasa mengucapkan lafadz tersebut. Lalu ketiganya melaporkan kepada Rosulullah, Nabi merasa heran dengan kejadian itu padahal Alqomah adalah seorang yang ahli ibadah.
Lantas Nabi bertanya,”Apakah Alqomah masih mempunyai orang tua yang masih hidup?”
“Masih, yaitu seorang ibu yang sangat tua,” jawab mereka.
Dengan bergegas Nabi Muhammad SAW mendatangi Umu Al Qomah.
“Hai Umu Alqomah berterusteranglah padaku, jika kau berdusta Allah akan menurunkan wahyu padaku. Aku heran dengan keadaan anakmu.”
 Ibunya menjawab,“Ya Rosulullah, bukankah Alqomah orang yang ahli sholat, ahli puasa!”
 “Itu semua memang benar, tetapi ada sesuatu yang tidak beres?”  sela Nabi.
 “Ya Rosulullah memang aku marah pada Alqomah karena dia lebih mencintai istrinya dan menyia-nyiakan  aku,” Ibu menjawab.
 “Kemarahan umu Alqomah membuat lisan Alqomah tidak bisa mengucapkan Syahadat,” sabda Nabi.
Nabi melanjutkan sabdanya, “ Hai, Bilal, sekarang kumpulkan kayu bakar yang banyak!”
Umu Alqomah melihat Bilal mengumpulkan kayu bakar.
“Ya Rosulullah kayu bakar itu untuk apa?” Tanya Umu Alqomah.
 “Untuk membakar Al Qomah,” sabda Nabi.
“Ya Rosulullah, hatiku tidak tega melihat Alqomah dibakar di depan mataku,” kata Umu Alqomah.
“Ketahuilah siksa neraka lebih lebih berat dan lebih kekal,” sabda Nabi.
“Jika kamu senang anakmu diampuni Allah maka maafkan dan ridhoilah dia...sebab demi Allah, semua amal sholat, puasa, sedekah, tidak ada manfaatnya selagi kamu marah padanya”.
Akhirnya luluhlah hati Umu Alqomah.
 “Aku menyaksikan kepada Allah, Malaikat, dan orang-orang muslim yang ada di sini, bahwa aku memaafkan Alqomah dan meridhoi Alqomah”.
Dengan lega Nabi memerintahkan Bilal melihat Al Qomah, apakah Alqomah sudah bisa mengucapkan lafadz tauhid. Bilal bergegas masuk dan menyaksikan Alqomah mengucapkan lafadz tauhid. Alqomah meninggal setelah mengucapkan lafadz tauhid.
 Setelah dikubur Rosulullah bersabda, “Hai, orang-orang Muhajir dan Ansor, barang siapa yang mengutamakan istrinya dan mengabaikan ibunya, maka berat laknat Allah, Malaikat dan manusia semua! Allah tidak menerima ibadah wajib dan sunahnya, kecuali dia bertaubat kepada Allah Yang Maha Agung lagi Luhur dan berbuat baik dan mencari ridho ibu. Ridho Allah yang Maha Agung lagi Luhur di dalam ridho ibu dan murka Allah Yang Agung sesebutan-Nya didalam murka ibu.”



Perlunya Pembelajaran Melalui Permainan Tradisional


PERMAINAN TRADISIONAL HARUS DILESTARIKAN


"Permainan tradisional sepatutnya dilestarikan, karena bisa menjadi media pembelajaran bagi anak-anak", kata peneliti dari Institut Seni Indonesia Surakarta, Bagus Indrayana.

"Melalui permainan tradisional itu akan membangun kesadaran kolektif dalam bersosialiasi dengan anak-anak lainnya. Selain itu juga dapat menjadi media pembelajaran dalam penanaman sikap dan perilaku dalam kebersamaan," katanya di Yogyakarta, saat memaparkan hasil penelitiannya di Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Mainan tradisional memiliki fungsi sosial dan budaya terkait dengan perkembangan anak menuju pemilikan pengetahuan dan keterampilan baik individu maupun kolektif. Perilaku kolektif terlihat pada kegiatan bermain di mana anak-anak saling berkomunikasi, bercanda, dan bermain dengan benda mainannya, seperti dhakon, gasingan, dan wayang umbul," katanya.

Ia mengatakan, mainan tradisional memiliki peranan signifikan dalam menumbuhkan kebebasan berkreasi, keleluasaan menetapkan pilihan material, bentuk, teknik, dan aturan bermain secara mandiri.

Proses pembuatan mainan tradisional menjadi ajang transformasi pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan orang tua kepada anak-anak.

"Proses tersebut mendorong anak-anak untuk menciptakan mainan sendiri sekaligus mengembangkan imajinasi, daya kreasi, dan keterampilan mereka," katanya.

Menurut dia, keberagaman mainan tradisional diciptakan tidak hanya sebagai sarana bermain semata. Selain itu mainan tradisional diciptakan dengan mengejawantahkan nilai filosofi dan keindahan fungsional yang sangat kompleks.

"Kompleksitas tersebut berkaitan dengan pandangan, perilaku, dan aktivitas hidup masyarakat penggunanya," katanya.

Misalnya, dalam mainan dhakon, yang dibuat dari batu berkaitan dengan upacara ritual yang di dalamnya mengandung nilai rohani, makna sosial, dan ungkapan estetika masyarakat.

Permainan dhakon merupakan gambaran perilaku petani sejak mereka melakukan kegiatan menanam benih di sawah hingga memanen dan menyimpan hasilnya dalam lumbung penyimpanan.

"Hal itu mencerminkan kehidupan masyarakat Yogyakarta di luar keraton yang menyandarkan hidupnya dari hasil pengolahan sawah dan ladang," katanya.

Ia mengatakan, mainan tradisional perlu diteruskan kepada generasi muda untuk menjaga eksistensi di tengah maraknya beraneka macam mainan modern saat ini.

Salah satunya bisa dilakukan dengan mengadakan festival mainan tradisional. Melalui kegiatan itu diharapkan generasi muda dapat menghayati dan memahami kompleks nilai di dalamya.

"Pewarisan juga bisa dilakukan melalui pendidikan formal maupun nonformal, misalnya dengan membentuk komunitas peduli mainan tradisional," katanya.

Mari bersama-sama menjaga kelestarian permainan tradisional......

Sumber :
http://id-yo.ayobai.com/2013/03/permainan-tradisional-bisa-jadi-media.html