Puisi asli:
Ibu
Kau adalah anugrah terindah bagiku
Cinta kasihmu kau curahkan untukku
Jiwa ragamu kau pertaruhkan demi anakmu
Hanya satu hal yang kau inginkan dariku
Agar aku jadi anak berguna
Ibu…
Senyummu bagai mentari di jiwaku
Raut wajahmu bagai pelangi di hatiku
Suara indahmu jadi penerang hidupku
Belaian tanganmu jadi penghangat tubuhku
Ibu…
Ku tak tahu cara 'tuk membalas jasamu
Mungkin hanya Tuhan yang bisa membalasmu
Hanya satu kata yang bisa kuucap untukmu
Terima kasih…
Jasamu kan kukenang slama hidupku
Banyubiru, Pebruari 2013
# Irfani Dwi Lestari #
hasil parafrase:
Ibu
Ada seorang anak bernama Irfani. Ia mempunyai seorang ibu. Ibunya adalah anugrah terindah bagi Irfani. Karena cinta dan kasih ibunya dicurahkan untuk Irfani. Jiwa dan raga ibunya dipertaruhkan demi Irfani. Tetapi hanya satu hal yang ibunya inginkan dari Irfani yaitu Ibunya ingin agar Irfani jadi anak yang berguna.
Bagi Irfani , senyum ibunya bagai mentari yang menerangi di jiwa Irfani. Raut wajah ibunya bagai pelangi yang indah di hati Irfani. Suara indah ibunya jadi penerang hidup Irfani. Belaian tangan ibunya jadi penghangat tubuh Irfani.
Irfani tak tahu cara untuk membalas jasa ibunya yang sangat besar. Karena mungkin hanya Tuhan yang bisa membalas jasa ibunya. Hanya satu kata yang bisa Irfani ucapkan untuk ibunya yaitu “Terima kasih.” Dan jasa ibunya akan Irfani kenang selama hidupnya