WHAT’S HOT NOW

ads header

Business

Gambar tema oleh kelvinjay. Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Featured Post

Pendaftaran Pesta Siaga

  Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk Pramuka yang memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, ta...

Cari Blog Ini

Unordered List

Popular Posts

Life & style

Games

Sports

Obral Pahala Puasa Setahun, Mau?



Alhamdulillahirobbil'alamin, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Alloh SWT karena hanya dengan karuniaNya kita dapat lulus melewati berbagai cobaan dalam menjalani puasa Ramadhan . Semoga Alloh menjadikan kita sebagai golongan yang memperoleh kemenangan dan ampunan.

Sebagai umat Islam dengan kefahaman agama yang tinggi, seharusnya semua gerak kehidupan kita sehari-hari diarahkan untuk dapat menghasilkan tabungan pahala yang sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, kita seharusnya selalu membiasakan menyambung satu amal ibadah dengan amal ibadah lainnya. Dengan kata lain disela-sela kesibukan hidup sehari-hari yang dijalani, kita harus selalu berusaha setelah selesai melaksanakan satu kebaikan kemudian disambung atau dilanjutkan dengan amal kebaikan yang lain. Alloh SWT. di dalam Al-Qur’an telah berfirman: “Maka apabila kamu telah selesai (dari satu urusan) kerjakanlah dengan sungguh (urusan ibadah) yang lain.” (QS. Alam Nasroh:7).

Puasa Ramadhan  telah diselesaikan dan kedatangan bulan Syawal disambut dengan suka cita, sebagai bentuk kesyukuran atas keberhasilan dalam menjalankan amal ibadah puasa Ramadhan . Kembali pada pokok bahasan menyambung kebaikan, dalam bulan Syawal telah disediakan amal ibadah yang siap untuk dipraktekkan umat Islam jika ingin menyambung kebaikan setelah puasa Ramadhan . Dibanding amal ibadah yang dikerjakan, sungguh besar pahala yang disediakan oleh Alloh bagi orang yang mau mengerjakan.
Di dalam hadits diriwayatkan Rasulalloh SAW bersabda: “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan  kemudian mengikutkan puasa enam hari di bulan Syawal, dia seperti orang yang berpuasa selama satu tahun” (HR. Shohih Muslim dalam Kitabu Shoum).

Dari hadits tersebut tersirat betapa besarnya pahala seorang Muslim yang sukses menyelesaikan berpuasa Ramadhan  satu bulan penuh dan menyambungnya dengan berpuasa enam hari selama bulan Syawal. Karena bagi kaum muslimin yang mampu menyambung puasa Ramadhan  dengan puasa enam hari di bulan Syawal disediakan pahala sebagaimana orang yang berpuasa selama satu tahun penuh.

Barangkali kita bertanya bagaimana logikanya? Menurut perhitungan manusia, puasa di bulan Ramadhan  (30 hari) ditambah puasa di bulan Syawal (6 hari) seharusnya total puasa hanya 36 hari. Namun demikian, bagi Alloh ternyata perhitungan manusia tersebut tidaklah berlaku. Menurut keterangan, puasa Ramadhan  (30 hari) plus puasa di bulan Syawal (6 hari) – total 36 hari; dikalikan dengan kelipatan 10 untuk setiap kebaikan yang dilakukan maka 36 hari x 10 = 360 hari atau sama dengan satu tahun. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits dari Sauban maula Rasulalloh dari Rasulalloh SAW, beliau bersabda: “Barang siapa yang puasa enam hari setelah Iedul Fitri baginya sempurna puasa satu tahun.” Berdasarkan firman Alloh:“Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya pahala 10x lipat dari amalannya” (ket. QS. Al-An’am:160) (HR. Ibnu Majah dalam Kitabu Shoum).

Pertanyaannya, lantas bagaimana teknis pelaksanaannya? Untuk mendapatkan pahala puasa setahun, pelaksanaannya dapat dilakukan dengan berbagai strategi, tergantung bagaimana yang mudah bagi masing-masingnya.

Sebagai contoh: karena puasa Ramadhan  telah dijalani secara penuh maka hanya pas hari Iedul Fitri (tgl. 1 Syawal) tidak berpuasa dan langsung dilanjutkan dengan enam hari (tgl. 2-7 Syawal) berpuasa. Contoh lain: setelah penuh berpuasa di bulan Ramadhan , ada yang masih ingin menikmati hari-hari tidak berpuasa selama bersilaturrahim, maka puasa enam harinya tidak dilakukan di awal bulan Syawal tetapi dapat dilakukan kapan saja selama dilengkapkan enam hari di bulan Syawal.

Bagi yang sempat mokel (tidak berpuasa) selama beberapa hari di bulan Ramadhan  karena alasan yang dibenarkan oleh agama, maka hari-hari tidak berpuasanya tersebut tentu saja harus diganti. Untuk itu, selama bulan Syawal, dapat dipraktekkan berpuasa sehari yang diniatkan untuk memulai mengganti puasa wajibnya (puasa Ramadhan  yang ditinggalkan) dan dilanjutkan dengan niat berpuasa selama enam hari di dalam bulan Syawal. Selanjutnya, kekurangan puasa Ramadhan nya dapat diganti di bulan Syawal juga atau di bulan-bulan lainnya. Dan berbagai variasi dari contoh tersebut, yang penting bahwa berpuasa enam harinya harus dilakukan selama bulan Syawal. Memakai tag-line kampanye Pemilu beberapa tahun lalu, tentu saja “Lebih cepat – lebih baik.”

Ayo siapa mau mendapat pahala berpuasa selama satu tahun? Kalau kita ingin mendapatkan imbalan pahala yang sedemikian besar dari ibadah berpuasa kita, ayo menyambung puasa Ramadhan  dengan puasa enam hari di bulan Syawal. Semoga Alloh memberikan kesempatan dan kemampuan bagi kita semua untuk meraih pahala puasa setahun penuh.

 Amiin 

Sukses Ibadah di Bulan Ramadhan

Puasa Ramadhan  adalah sarana yang tepat untuk berlatih pengendalian diri. Di bulan Ramadhan , kita tidak hanya berlatih menahan lapar, dahaga dan syahwat di siang hari, tetapi juga mengendalikan emosi negatif, perkataan bohong dan kotor serta perbuatan tercela lainnya.
Makna puasa menurut Rosulalloh SAW tidaklah hanya menahan diri untuk tidak  makan dan minum di siang hari tetapi juga menahan diri dari perkataan bohong dan kotor. Tidak ada artinya seseorang berpuasa jika harinya dipenuhi dengan menebar kebohongan, isu dan gosip. menggunjing dan menipu serta penuh dengan ucapan-ucapan tercela. Rosulalloh SAW bersabda yang artinya “barangsiapa yang berpuasa Ramadhan  lalu dia tidak meninggalkan perkataan bohong dan perbuatan yang mengandung kebohongan, maka Alloh SWT tidak akan memberikan pahala atasnya, melainkan hanya perbuatannya meninggalkan makan dan minum” (HR.At-Tirmidzi). Jika tidak dikendalikan, mulut merupakan bagian tubuh manusia yang dapat menjerumuskan seseorang ke dalam neraka. Sehingga dengan puasa Ramadhan  kita berlatih mengendalikan mulut untuk berkata baik dan jujur, serta mengurangi menebar gosip, menggunjing dan menipu.

Bulan Ramadhan  adalah bulan yang penuh kemurahan dan keberkahan. Di bulan Ramadhan , segala amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya dan segala amal kejelekan dilipatgandakan dosanya. Ini saatnya bagi kaum muslimin untuk berlomba-lomba mencari dan menabung pahala kebaikan sebanyak-banyaknya. Rosulalloh SAW bersabda dalam hadits qudsi yang artinya “Sesungguhnya Tuhan kalian mengatakan: setiap satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh hingga tujuh ratus dan berpuasa adalah amalan untukKu dan Aku akan membalasnya” (HR. At-Tirmidzi).


Selanjutnya, marilah kita kerjakan ibadah wajib dan ibadah sunnah sebanyak-banyaknya. Sebagai kaum muslimin kita harus mampu meraih lima sukses Ramadhan  yang sangat besar pahalanya, yaitu:
(1) sukses berpuasa- menjalankan ibadah puasa sebulan penuh, kecuali bagi mereka yang diperbolehkan tidak berpuasa,
(2) sukses sholat tarwih-melaksanakan ibadah sholat sunnah tarwih sebulan penuh sesuai kemampuannya baik 11 rakaat maupun 23 rakaat,dll (3) sukses tadarus Al-Qur’an- membaca/mengkaji Al-Qur’an sampai khattam minimal satu kali bagi mereka yang telah mampu membaca secara baik dan benar,
 (4) sukses i’tikaf-menjalankan ibadah i’tikaf (berdiam diri) di Masjid terutama di sepuluh malam yang akhir dari Ramadhan  dan berupaya sekuat tenaga agar mendapatkan pahala Lailatul Qodar,
(5) sukses menunaikan zakat fitrah-bagi seluruh kaum muslimin.
Sungguh besar pahala yang akan diperoleh jika lima sukses Ramadhan  berhasil kita dapatkan. Sebaliknya, sungguh besar penyesalannya jika bulan Ramadhan  telah lewat dan lima sukses Ramadhan  tidak kita peroleh.

Alloh telah menjanjikan pahala yang besar bagi kaum muslimin yang sukses menjalankan ibadah puasa. Di dalam sabda Rosulalloh SAW dikatakan “barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan  karena iman dan mencari pahala, diampuni baginya dari dosa-dosanya yang telah dahulu” (HR. Bukhari). Sebaliknya gambaran ruginya orang yang tidak sukses berpuasa di bulan Ramadhan  dapat dilustrasikan oleh sabda Rosulalloh SAW sebagai berikut “Barang siapa yang tida berpuasa sehari dari Ramadhan  selain keadaan yang dimurahkan Alloh pada orang maka pahala puasa sehari yang dia tidak puasa tidak mencukupi jika diganti dengan pahala puasa setahun” (HR. Abu Dawud).
Kita tentu termasuk orang yang ingin mendapatkan pengampunan Alloh atas dosa-dosa yang telah kita perbuat dan tidak ingin rugi karena meninggalkan puasa meskipun hanya satu hari. Dengan meraih sukses berpuasa Insya Alloh kita termasuk orang yang akan mendapatkan pengampunan. 

Selanjutnya di dalam sabda Rosulalloh SAW dikatakan “barang siapa menetapi ibadah (sholat tarwih) di bulan Ramadhan  karena iman dan mencari pahala, diampuni bagi orang apa-apa yang telah dahulu dari dosanya orang” (HR. Bukhari). Sungguh besar pahala yang dijanjikan Alloh kepada kaum muslimin yang mampu menjalankan sholat tarwih di bulan Ramadhan  sehingga seharusnya menjadi motivasi bagi kita semua untuk mengerjakannya, meskipun kondisi tubuh kita justru menginginkan untuk bersantai setelah kenyang berbuka. Untuk itu, mencapai sukses menjalankan sholat tarwih haruslah kita gapai dalam bulan Ramadhan  ini. 

Di dalam bulan Ramadhan  sudah semestinya kita mecontoh apa yang telah dilakukan oleh nabi besar Muhammad SAW. Dalam bulan Ramadhan lah beliau mengkhatamkan tadarus Al-Qur’an dari awal hingga akhir 30 juz. Di dalam tadarus Al-Qur’an pun dijanjikan Alloh banyak sekali pahala dan kebaikan. Rasulalloh bersabda “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabulloh (Al Qur’an) maka baginya mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan tersebut dilipat-gandakan menjadi sepuluh kalinya (HR. At-Tirmidzi).” Tentu saja kita ingin tergolong sebagai orang yang mendapatkan pahala dan kebaikan yang sedemikian besarnya, maka meraih sukses tadarus Al-Qur’an mestinya menjadi target yang harus kita capai dalam bulan Ramadhan  ini.

Di dalam sepuluh hari yang akhir di bulan Ramadhan , Alloh menyediakan satu malam yang lebih mulia dari seribu bulan yaitu malam Lailatul Qodar. Beribadah di malam Lailatul Qodar, pahalanya lebih baik daripada pahala beribadah selama seribu bulan. Karena kita tidak tahu kapan malam Lailatul Qodar, strategi untuk mendapatkannya adalah meningkatkan amal ibadah kita di sepuluh malam terakhir Ramadhan  dengan melaksanakan i’tikaf. Dengan sukses i'tikaf, Insya Alloh kita akan mendapatkan malam Lailatul Qodar dalam Ramadhan  ini.

Terakhir, menjadi kewajiban kaum muslimin untuk membayar zakat fitrah sebelum mengakhiri Ramadhan . Di dalam suatu riwayat dari Abdulloh bin Umar, dia berkata : “Rosulalloh memerintahkan kepada kami untuk menyerahkan zakat fitrah sebelum orang melaksanakan sholat Iedul Fitri, dan Rosulalloh mewajibkan zakat sebanyak satu so’ gandum atau kurma atau keju kepada laki-laki, wanita, anak kecil, orang tua, orang merdeka atau hamba sahaya dari orang-orang Islam” (HR. Abu Dawud).  Kewajiban membayar zakat fitrah berlaku untuk orang islam, baik bagi bayi yang baru lahir hingga orang tua dan bagi yang miskin maupun yang kaya. Untuk itu perlu ditumbuhkan kesadaran dan solidaritas diantara umat Islam untuk saling membantu dan menolong serta meningkatkan kepedulian kepada sesama. Kepada tetangga muslim kita yang kurang beruntung, kita harus membantunya agar dapat memenuhi kewajiban membayar zakat fitrah dan dapat merayakan hari Iedul Fitri.

Setelah sebulan berlatih pengendalian diri, hati kita semestinya semakin peka untuk saling menolong sesama dan kita pun menjadi semakin dermawan. Dalam sebuah riwayat dikatakan “Ketika bulan Ramadhan  tiba, Rosulalloh SAW adalah orang yang paling dermawan terhadap kebaikan lebih kencang daripada angin yang dilepas” (HR. Bukhari). Apalagi dalam hadits yang lain Rosulalloh bersabda yang artinya“Alloh senantiasa menolong hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya” (HR. Muslim). Dengan sukses menunaikan zakat fitrah, selain memenuhi kewajiban kita sesudah puasa Ramadhan  sekaligus membantu hamba Alloh yang memerlukan.

Banyaknya pahala dan kebaikan yang dijanjikan Alloh di bulan Ramadhan  ini seharusnya merupakan tantangan bagi kita untuk meraihnya. Semoga kita tergolong sebagai orang yang meraih kemenangan pada 1 Syawal  (kembali kepada fitrah sebagaimana waktu kita dilahirkan) melalui keberhasilan kita meraih lima sukses Ramadhan . Selamat berpuasa serta berlomba menggapai lima sukses Ramadhan  dan semoga Alloh SWT memberikan ridhoNya kepada kita semua. Amiin.



Mengatasi Ngantuk Saat Puasa



Bulan Ramadhan hampir meninggalkan kita. Tetapi umat muslim masih bersemangat beribadah. Terbukti dengan ramainya masjid dan musolla saat malam hari untuk melaksanakan ibadah solat terawih. 
Yang biasanya tengah malam kebanyakan orang tidur lelap, tapi karena bulan Ramadhan orang dipaksa untuk bangun guna makan sahur. Karena perubahan pola aktifitas dan konsumsi makanan maka saat siang hari tubuh terasa lemas dan ngantuk.

Penyebab ngantuk saat berpuasa terjadi akibat menurunnya kadar gula darah ke otak, sehingga mempengaruhi kinerja otak, Membuat otak sulit berkonsentrasi. Saat energi sudah menipis, maka hati akan mengeluarkan glikogen yang disimpan untuk memberi energi bagi tubuh agar bisa tetap beraktifitas. Apabila cadangan energi tidak cukup maka tubuh akan lemas dan terjadi penurunan kadar gula darah, kondisi inilah yang membuat orang berpuasa selalumerasa ngantuk.. Rasa ngantuk disiang hari juga bisa disebabkan karena kekurangan asupan makanan yang mengandung zat besi.

Agar aktifitas dipagi hari saat bulan ramadhan tidak terganggu maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat sahur..
a. Penuhi kebutuhan zat besi dengan mengkonsumsi sayuran berdaun hijau seperti bayam, kangkung, daun katu, dll.
b. Usahakan mengkonsumsi buah dan sayuran yang kaya vitamin c agar penyerapan zat besi oleh tubuh bisa optimal. Vitamin C bisa didapat dari buah jeruk, pepaya, nanas, mangga, dll.
c. Perbanyak minum air putih sedikitnya delapan gelas selama setelah berbuka hingga sahur untuk mencegah tubuh kekurangan cairan (dehidrasi).
d. Makan makanan yang mengandung karbohidrat komplek semisal beras merah, ubi dll. Sebab karbohidrat komplek lebih lambat diproses oleh tubuh menjad glukosa, membuat tubuh bisa menyimpan energi lebih lama.

Semoga bermanfaat..



sumber


Album Kenangan Alumni SD Negeri Banyubiru 1 Tahun 2013

Versi uji coba..
Berisi guru dan alumni Tahun Pelajaran 2012/2013. 
Agar tali silaturohim tetap terjaga, Biru Studio menerbitkan album ini.
Walau jarak dan waktu memisahkan kita, tetapi kita tetap satu  keluarga.
Akhirnya, jauh di mata (tetap) dekat di hati.


Ingin punya?
Cetak sendiri saja. Berikut caranya:
  1. Kunjungi halaman dengan klik di sini
  2. Klik unduh atau download
  3. Cari file tersebut di komputermu!
  4. Buka dengan PDFReader (adobe/foxit, etc)!
  5. Klik File – Print atau CTRL+P!
  6. Pilih jenis printermu!
  7. Klik tombol “Booklet” pada tombol menu “Print  Handling”!
  1. Klik menu preferensi/properties printer sesuai dengan kualitas hasil cetakan yang kita inginkan, ukuran dan tipe kertas!
  2. Klik – PRINT untuk memulai proses cetak!
  3. Saat waktunya membalik kertas untuk cetak bagian belakang halaman,  ikuti petunjuk yang ada di monitor!
  4. Setelah selesai, hasil cetakan tersebut bisa kita lipat menjadi dua bagian dan dijilid tengah menggunakan staples atau benang jahit.
  5. Jadi deh...

(beda printer ataupun beda aplikasi pdf , mungkin beda cara)